Beragam Produk Pengolahan Sampah Dipamerkan dalam Puncak HPSN
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi momen refleksi pengelolaan sampah di Sleman. Dalam puncak acara HPSN berbagai produk hasil pengelolaan sampah dipamerkan agar dapat menginspirasi bagi seluruh masyarakat.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo beranggapan peringatan HPSN menjadi momen penting dalam penanganan sampah. Baginya peringatan ini tak hanya sebagai pengingat, namun juga menjadi kesempatan untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah.
Advertisement
"Kami sampaikan apresiasi serta terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat khususnya di bidang lingkungan yang telah membantu dan bekerja sama dalam menangani sampah. Semoga kita dapat sesarengan, bersama-sama, untuk mengatasi permasalahan sampah di Sleman. Terlebih lagi dengan TPA Piyungan ditutup, kita harus mampu mengelola sampah rumah tangga," kata Kustini pada Sabtu (9/3/2024) di Joglo Munggur, Sendangmulyo, Minggir.
Baca Juga
Pemkot Jogja Tunda Rencana Pengolahan Sampah di TPA Piyungan Usai Diprotes Warga
Warga Tolak Proyek Pengolahan Sampah Jogja di TPA Piyungan, Pemkot: Kami Bukan Membuang Sampah
Meneropong Pengelolaan Sampah di Lokasi Wisata Jogja
Sebagai upaya pengelolaan sampah rumah tangga ataupun sampah organik, Kustini mengajak masyarakat untuk berkreasi dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat. Dia juga mengapresiasi berbagai jenis produk hasil pengolahan sampah, mulai dari sabun dan lilin minyak jelantah, tepung ampas kelapa, hingga hand sanitizer eco enzyme yang dipamerkan dalam peringatan HPSN tahun ini.
Pada kesempatan ini, Kustini menyerahkan secara simbolis bantuan hibah motor roda tiga kepada lima Tempat Pengolahan Sampah (TPS) di kawasan Kapanewon Minggir. Selain itu diserahkan pula bantuan sarana prasarana kepada tiga Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani menambahkan sejalan dengan tema nasional, HPSN tahun ini mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif dan Olah Sampah Organik dengan Cara yang Inovatif." Pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh tingginya permasalahan sampah organik di Kabupaten Sleman.
"Selain sampah plastik, sampah organik mendominasi di Kabupaten Sleman hampir 60 persen. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan semakin banyak yang tahu bahwa pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam pengelolaan. Kita harus berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut Epi menegaskan Pemkab Sleman melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik. Untuk itu, Epi mengajak masyarakat untuk ikut bersinergi dengan menjadi motor perubahan untuk lingkungan terdekat. Salah satunya dimulai dari dalam keluarga.
"Bapak ibu seluruh masyarakat dapat menjadi motor penggerak di lingkungan masing-masing sebagai upaya pengelolaan sampah. Minimal diterapkan di dalam keluarga," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
Advertisement
Advertisement